Kamis, 15 Agustus 2019

Berikut Teknologi Cushioning Teranyar !

Sepatu merupakan perlengkapan paling penting dalam olahraga lari maupun. Akhir - akhir ini kita banyak menjumpai produsen sepatu semakin berlomba-lomba untuk berinovasi mengeluarkan teknologi pada sepatu mereka. Naah kalian pasti semakin bingung bukan dengan banyaknya pilihan sepatu yang ada ? Saya akan membagikan beberapa teknologi sepatu terbaik. Dan sebelum itu kita harus mengetahui apasih manfaat sepatu lari bagi kaki kita. Simak fakta di bawah ini :


  1. Melindungi otot kaki,
Saat berlari Kita akan memberikan beban lebih besar kepada otot di bagian kaki, bahkan hampir 5 kali lipat dari total berat tubuh. Memaksa tubuh untuk berpijak pada permukaan yang keras seperti jalan beraspal akan membuat otot mudah tegang. Maka sebagai upaya hidup sehat namun juga melindungi otot kaki Kita perlu menggunakan alas kaki. Terlebih jika memilih sepatu yang memang digunakan untuk kebutuhan olahraga maka manfaat perlindungannya akan optimal.
2. Mencegah cedera pada kaki,
Seperti yang disebutkan sebelumnya bahwa berlari membuat kaki menopang berat badan lima kali lipat. Maka membutuhkan tumpuan yang lebih lunak berupa sepatu lari untuk mencegah benturan yang lebih keras. Jika olahraga lari dilakukan baru beberapa kali maka akan memperbesar dampak cedera, bisa berupa kaki sakit, kaki terkilir, dan sebagainya. Namun dengan alas kaki sewaktu berlari akan membuat pijakan lebih ringan dan juga lebih empuk. Faktor cedera pada otot dan kaki bisa diminimalisir dengan baik sehingga agar bisa melakukan lari seterusnya tanpa ada keluhan.

3.Tidak merubah bentuk kaki,

Berlari atau sekedar berjalan dengan bertelanjang kaki apabila sudah menjadi kebiasaan akan mempengaruhi bentuk fisik kaki. Kaki bisa bertambah lebar dan akan membuatnya nampak aneh dan juga warna kulit kaki akan ikut berubah. Sepatu yang memang didesain untuk olahraga lari bisa melindungi kaki dan kulitnya sekaligus. Selain bentuk kaki akan tetap juga melindungi warna kaki agar tidka mudah terbakar dan berubah warna. Telapak kaki juga tidak akan kapalan sehingga menghindari rasa sakit akibat proses pembentukan lapisan keras tersebut.

Naah, Setelah kalian mengetahui manfaat dari sepatu lari maka kalian pasti ingin segera memilih sepatu lari kaaan. Dan berikut teknologi cushioning terbaik sampai saat ini!


1. BOOST  

Hasil gambar untuk teknologi boost


 Teknologi ' BOOST' adalah teknologi yang dikeluarkan oleh Adidas yang bekerjasama          dengan BASF perusahaan kimia terbesar didunia ‘BOOST’ terbentuk dari TPU       (polyurethane termoplastik).  ‘BOOST’, dibuat sedemikian rupa sehingga dengan efisien bisa mengembalikan lebih banyak energi pengguna agar bisa berlari dan berjalan dengan lebih cepat namun dengan lebih sedikit energi.  

 Melalui proses sub-zero cold untuk menghilangkan panas, ‘BOOST’ dirancang agar tetap empuk, bertahan, dan tetap berfungsi dengan baik walaupun pada suhu ekstrem. ‘BOOST’ juga diklaim dapat bertahan lebih lama dari sol sepatu olahraga lainnya.  


Dilansir dari runnersworld.com—situs olahraga terkemuka, me-review bahwa sepatu Adidas yang dilengkapi dengan teknologi ‘BOOST’, busanya dapat menyesuaikan dengan temperatur suhu sekitarnya; mengeras dalam temperatur yang dingin dan melunak ketika dalam suhu yang panas. Adidas juga menjanjikan, sepatu yang dilengkapi dengan sol ‘BOOST’, dapat 40% lebih menghemat tenaga pemakainya saat berlari dan berjalan dibanding sepatu yang tidak memakai sol ‘BOOST’. Hal inilah yang membuat  adidas seri BOOST ini semakin diburu oleh para konsumen.

2. Nike React

Gambar terkait

Sebelum membuat riset tentang pencarian bahan nike react, nike mensurvey dan menanyakan kepada para atlet profesional, sepatu seperti apa yang mereka inginkan dan butuhkan? Para atlet mengatakan mereka menginginkan sebuah sepatu yang memiliki bantalan yang empuk, lalu memberikan energy return yang lebih baik, sepatu tersebut juga memiliki bobot yang ringan, dan yang pastinya tahan lama. 

Namun faktanya sulit menemukan sebuah material yang memiliki ke empat sifat tersebut. Inilah alasan mengapa Nike React tersebut dikembangkan. Nike mencoba hingga 400 kombinasi bahan kimia dan teknik proses, dan akhirnya menemukan komposisi unik yang dinamakan React. Selama 2000 jam Nike menggunakan React pada sepatu basket untuk digunakan oleh atlet basket, dan terbukti Nike React paling tahan lama dan memberikan energy return yang lebih baik di antar sepatu basket Nike lainnya.


Ketika Nike React diuji di dalam lab Nike, dan dari hasil uji data membuktikan bahwa Nike React memberikan energy return lebih besar 13% dibanding teknologi Nike Lunarlon Foam yang terbaru. Nike mengklaim bahwa Nike React akan memberikan sensasi bantalan yang empuk. Selain itu Nike React akan dengan cepat kembali kebentuk awal ketika diberi tekanan. 

Jadi kesimpulanya dari penelitian yang dilakukan oleh Nike. Teknologi Nike React memiliki semua yang diinginkan oleh atlet lari, basket, dan mungkin atlet cabang olah raga lainya. Nike React bersifat tahan lama, memberikan energy return yang baik, ringan, dan juga memiliki bantalan yang empuk. Nike React ini sudah ditanamkan pada beberapa sepatu lari dan basket Nike yang terbaru. 

3. Adidas Futurecraft 4D 



 Dalam pembuatan tekhnologi 4D ini Adidas berkolaborasi dengan Carbon, perusahaan startup asal Silicon Valley yang dibiayai oleh Google dan General Electric. Carbon udah punya reputasi tingkat dunia dengan penemuan teknik-teknik cetakan polimer yang diakui punya ketahanan yang luar biasa. Reputasi ini membuat Adidas enggak ragu untuk bekerja sama dengan Carbon dalam pengembangan teknologi baru di waktu mendatang.

Adidas mengklaim bahwa sneakers ini dibuat dengan bahan dasar cahaya dan oksigen. Mungkin bagi kita itu sesuatu yang mustahil, Tetapi tidak bagi Adidas dan Carbon. Mereka berhasil menyatukan kedua unsur tersebut lewat teknik khusus yang dinamakan Digital Light Synthesis. Yang diklaim oleh Adidas jauh lebih unggul dibandingkan dengan teknik cetakan 3D konvensional.

 Naah, kembali dengan teknik khusus Digital Light Synthesis yaitu dimulai dengan dengan menciptakan sebuah sol/bantalan sepatu dengan bahan dasar resin polimer cair. Bahan ini kemudian dibentuk sesuai yang diinginkan dengan menggunakan proyeksi sinar ultraviolet. Untuk memberikan kenyamanan maksimal, resin polimer yang sudah dibentuk ini kemudian disisipkan optik berpori oksigen yang membuat bentuk bantalan sneakers tersebut jadi mempunyai pori-pori udara. Dan teknologi inipun juga enggak cuma sukses menciptakan teknologi bantalan yang empuk, lentur, dan tahan lama. Metode ini diklaim juga lebih menghemat waktu dan biaya produksi dibanding dengan teknik 3D konvensional, Selama ini, bantalan 3D konvensional yang berbahan dasar lapisan bubuk plastik dicetak menggunakan mesin pencetak standar dan membutuhkan waktu yang 10 kali lebih lama dibanding dengan teknik Digital Light Synthesis yang digunakan untuk Adidas Futurecraft 4D.

4. Nike Joyride

Nike Joyride. (Nike)


Dilansir dari Fast Company, Nike mengumumkan sistem bantalan baru yang terbuat dari lebih 10.000 thermoplastic elastomer (TPE), yang berupa butiran plastik dan karet. Butiran plastik mirip manik-manik itu bertindak seperti peredam kejut kecil.

Disebut Nike Joyride, butiran TPE itu diletakkan pada empat kantong yang tersebar di sepanjang bagian bawah kaki. Masing-masing dengan jumlah TPE yang berbeda berdasarkan pada seberapa banyak bantalan yang dibutuhkan kaki saat terkena benturan.

Saat kaki menyentuh tanah, udara di antara manik-manik keluar melalui sol, yang membantu menangkal kekuatan benturan. Perusahaan mengklaim bahwa Joyride memiliki penyerapan goncangan 14% lebih baik daripada sol sepatu lainnya.

"Salah satu ide besar untuk Joyride adalah membuat berlari terasa mudah, memungkinkan pelari untuk terus berlari tetapi memberikan kaki mereka istirahat," kata Will Moroski, manajer lini produk senior untuk Nike Running , dalam video promosi untuk Joyride.

Ketika sering dipakai, kelompok manik-manik di masing-masing bagian ini akan menyesuaikan dengan bentuk kaki penggunanya, sehingga menghasilkan sistem bantalan yang seolah dibuat khusus untuk kaki penggunanya.

Seperti banyak perusahaan sepatu atletik dewasa ini , Nike telah mempublikasikan upaya untuk mengurangi limbah dan menggunakan bahan daur ulang di sepatunya.

Perusahaan mengatakan sol Joyride dapat didaur ulang melalui program Reuse-A-Shoe Nike , meskipun tidak jelas seberapa berkelanjutan manik-manik dan proses pembuatannya. TPE adalah bahan sintetis yang digunakan dalam segala hal mulai dari suku cadang mobil hingga tikar yoga.